KONSEP
DASAR PERILAKU KEORGANISASIAN
Pengertian
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan
bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan
merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L.
Gibson, 1986).
Manajemen organisasi adalah strategi
pengelolaan lembaga untuk mencapai tujuan
organisasi yang efektif dan efesien.
Perilaku berorganisasi meliputi 3 ranah utama komponen yaitu :
- Kognitif
- Afektif
- Psikomotor
Komponen Organisasi
Komponen penting organisasi meliputi :
•Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan
berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik
antara lain :
- Tujuan Jangka panjang
- Tujuan Jangka menengah dan
- Tujuan Jangka pendek
•Struktur
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen
dalam rangka menciptakan system kerja yang efektif dan efesien.
•Sistem
Terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
- Input
- Proses
- Output
- Feedback
Organisasi Profesi
Asosiasi profesi, mengingat kembali kalimat William Smith, sebenarnya tak lain
dari bentuk formal pertemanan antara orang-orang seprofesi. Karena bentuknya
yang formal, maka asosiasi profesi biasanya mempunyai aturan-aturan, kode etik,
syarat keanggotaan, bahkan yang lebih serius lagi mempunyai dewan kehormatan
atau dewan pertimbangan yang bertugas untuk menegakkan disiplin organisasi.
Apa keuntungan kita untuk bergabung
dalam satu asosiasi profesi? Jelas bahwa keuntungannya besar, terutama kalau
anda adalah seorang pemula. Manfaat yang paling minimal adalah bahwa anda
secara formal diakui sebagai salah satu professional pada bidang tertentu.
Walaupun baru masuk kuliah, tetapi anda telah bergabung dalam satu asosiasi
profesi atau apapun yang lain, minimal secara formal anda akan diakui sebagai
seorang jurnalis, seorang karateka, seorang pecinta alam, seorang pemain basket
dll. Apalagi kalau untuk menjadi anggota asosiasi itu anda harus memenuhi
sekian syarat, termasuk di antaranya ujian kecakapan profesi. Dengan demikian
baik di antara teman-teman seprofesi maupun di hadapan masyarakat luas, anda
akan diakui sebagai professional bidang tersebut.
Tetapi yang tak kalah penting sebenarnya justru di luar sisi formal keanggotaan
itu sendiri. Yang lebih penting adalah bahwa anda masuk dalam kelompok
professional bidang tertentu, yang mempunyai kebiasaan-kebiasaannya sendiri,
cara berpikirnya sendiri, cara berpakaiannya sendiri, cara hidupnya sendiri dan
lain-lain. Dengan bergaul intens dengan mereka, akan sangat mudah bagi anda
untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan tuntutan profesi anda.
Ingat, profesi adalah hidup anda sendiri, dengan seluruh seginya, baik
menyangkut syarat-syarat keahlian maupun syarat-syarat non keahlian yang oleh
masyarakat (pasar) dianggap penting. Dengan segala maaf, profesi juga
menyangkut bagaimana anda berbicara, bagaimana anda berjalan, bagaimana anda
berpakaian, bagaimana anda berdandan, bahkan juga aroma parfum anda.
KONSEP
DASAR MANAJEMEN
Materi / Bahan Ajar
Fungsi-fungsi manajemen
Sampai sekarang belum ada kesepakatan baik diantara para praktisi maupun para
teoritisi mengenai apa saja yang menjadi fungsi-fungsi atau tugas-tugas
manajemen. Untuk pembahasan kita, baiklah kita ambil konsep paling
sederhana yang diajukan oleh George R. Terry yang meliputi 4 buah fungsi
manajemen, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Penggerakkan (Actuating)
- Pengawasan (Controlling)
Ad.1. Perencanaan (Planning)
Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Tetapi biasanya
secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai penetapan atau penyusunan
langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: apa
yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana
hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa
yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu
hal harus dicapai.
Di dalam bahasa Inggris perencanaan
(planning) dirumuskan sebagai tindakan yang harus dilakukan dalam
menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal sebagai 5 W + 1 H, yaitu:
a. Tindakan apa yang harus
dikerjakan (WHAT)
b. Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c. Dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
d. Bilamana tindakan itu
dikerjakan
(WHEN)
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f. Bagaimana
pelaksanaannya
(HOW)
Dari serentetan pertanyaan tersebut
di atas, dua masalah pokok adalah ‘What’ yang mempersoalkan tujuan
yang hendak dicapai dan ‘How’ yaitu bagaimana metode atau cara
untuk mencpai tujuan tersebut. Setelah kedua pertanyaan ini terjawab, maka
barulah diteruskan dengan tindakan-tindakan yang lain.
1.1. Pedoman Perencanaan
Karena sebuah rencana dibuat untuk
kemudian dilaksanakan, maka penyusunannya harus mengingat beberapa patokan atau
pedoman utama, yakni:
- Kemampuan
- Kondisi dan situasi
- Tanggung jawab
- Kerjasama
1.1.1. Kemampuan
Perencanaan harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber
yang tersedia, kamampuan tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan yang
dimiliki, dan sebagainya. Sebuah rencana yang dibuat tanpa mengingat kemampuan
untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah jalan.
1.1.2. Kondisi dan Situasi
Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu juga
menjadi pertimbangan. Termasuk dalam hal ini adalah kondisi sosial,
ekonomi, budaya, dan sebagainya. Misalnya kemampuan daya beli masyarakat dan
kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.
1.1.3. Tanggung Jawab
Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan dipikul oleh
masing-masing petugas, baik terhadap organisasi maupun terhadap masyarakat
(tanggung jawab sosial). Apakah usaha tidak akan mengganggu kenyamanan
masyarakat dan lingkungan.
1.1.4. Kerjasama
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya terjadi
kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduki bagian-bagian organisasi
yang akan dijalankan.
1.2. Sifat Perencanaan
Kecuali beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat perencanaan,
maka sebuah rencana yang baik harus memiliki sifat-sifat:
Rasional, artinya rencana dibuat berdasarkan pemikiran dan
perhitungan yang masak, sesuai dengan kemampuan yang ada.
Luwes, atau fleksibel, artinya rencana dapat mudah
menyesuaikan diri dengan perubahan/perkembangan situasi dan kondisi yang
mungkin terjadi.
Di samping itu rencana harus
dibuat secara terus-menerus dan berkesinambungan sesuai dengan perubahan
dan perkembangan masa. Artinya pada setiap jangka waktu tertentu perlu
dievaluasi dan diperbaiki.
1.3. Macam-macam Perencanaan
Suatu perencanaan dapat dilihat dari 4 sudut pandangan, yaitu:
- Tingkatan manajemen
- Jangka waktu
- Daerah berlakunya
- Materi perencanaan
1.3.1. Tingkatan Manajemen
Dari sudut tingakatan manajemen, kita mengenal:
1.3.1.1. Perencanaan Kebijaksanaan
Dasar (policy Planning atau Administrative Planning),
adalah perencanaan yang memuat tentang garis besar kebijaksanaan (policy)
dari seluruh kegiatan organisasi. Perencanaan kebijaksanaan dasar ini
dibuat oleh pimpinan pada tingkatan top management atau manajemen
puncak.
1.3.1.2. Perencanaan Program
(Program Planning atau Managerial Planning), adalah perencanaan
untuk menterjemahkan kebijaksanaan dasar tersebut di atas ke dalam
program-program untuk dilaksanakan. Perencanaan program disusun oleh pimpinan
atau manajemen menengah.
1.3.1.3. Perencanaan Operasional
(Operational Planning), adalah perencanaan pada tingkat terakhir yang
dibuat oleh pimpinan tingkat rendah atau tingkat pertama untuk
melaksanakan program kerja di lapangan.
1.3.2. Jangka waktu
Dari sudut masa berlakunya sebuah rencana, atau berdasarkan tahapannya, kita
mengenal:
1.3.2.1. Perencanaan jangka
pendek, yang biasanya berlaku dalam satu, dua, tiga, empat,
dan lima tahun.
1.3.2.2. Perencanaan jangka panjang, yang biasanya dibuat
untuk jangka waktu 10 tahun atau lebih.
1.3.2.3. Perencanaan tahunan, yang dibuat untuk satu tahun dan
merupakan program pelaksanaan dari pada perencanaan jangka pendek.
1.3.3. Daerah berlakunya
Berdasarkan daerah berlakunya, kita mengenal perencanaan yang dibuat secara
internasional (antar bangsa), nasional (di dalam sebuah negara), regional
(antar wilayah), dan lokal (daerah). Di dalam tata pemerintahan di Indonesia,
kita mengenal urutan sebagai berikut: nasional (pusat), propinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan sebagainya.
1.3.4. Materi Perencanaan
Berdasarkan materi perencanaan, kita mengenal bidang-bidang seperti: perencanaan
keamanan dan ketertiban, pendidikan, industri, kebudayaan, perdagangan,
keuangan, tata kota, dan sebagainya. Yang juga termasuk di dalam pembuatan
rencana, tetapi adakalanya dipisahkan menjadi bab tersendiri adalah
masalah-masalah penyusunan budget (biaya), standar, dan program
atau acara kerja.
Sehingga secara lebih luas lagi sesungguhnya perencanaan dapat dirumuskan
sebagai penetapan tujuan, kebijaksanaan dasar, prosedur, budget, standar, dan
program dari suatu organisasi. Adapun kegiatannya meliputi: menetapkan
peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan tugas, menetapkan biaya dan
pemasukan yang diharapkan serta rangkaian tindakan yang akan dilakukan di masa
depan